BREAKING NEWS

Ketika AI Menjadi Pedang Bermata Dua : Dampak Tak Terduga hingga Kekhawatiran Hak Sipil

 Klik Kabar -Jakarta, 27 Juli 2025



Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini bukan lagi sekadar teknologi masa depan. Di Indonesia, AI telah mulai digunakan di berbagai sektor, dari transportasi, pendidikan, hingga media sosial. Namun, seiring dengan kemajuan tersebut, muncul pula sejumlah masalah yang tidak bisa diabaikan.

Ketika AI Menjadi Pedang Bermata Dua

AI memang membantu pekerjaan manusia jadi lebih cepat dan praktis. Tapi di sisi lain, laporan terbaru menunjukkan bahwa ada banyak insiden yang muncul akibat penggunaan AI yang kurang etis atau salah sasaran.

Laporan dari organisasi EngageMedia mencatat 29 kasus insiden AI di Indonesia sejak tahun 2022. Kasus-kasus tersebut meliputi:

  1. Deepfake atau rekayasa wajah untuk membuat konten tak senonoh,
  2. Kesalahan sistem tilang elektronik (E-TLE) karena pelat nomor palsu,
  3. Pelanggaran hak cipta penulis, karena tulisan mereka dipakai melatih AI tanpa izin.

Deepfake: Meresahkan dan Merusak Reputasi

Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah penyebaran konten deepfake—video atau foto palsu hasil rekayasa AI dengan wajah orang lain, biasanya digunakan untuk konten vulgar. Bahkan beberapa korban diketahui masih di bawah umur. Hal ini tentu sangat merugikan dan bisa menghancurkan reputasi seseorang hanya dalam hitungan menit.

AI dan Sistem Tilang Elektronik

AI juga digunakan dalam sistem tilang elektronik. Sayangnya, sistem ini kadang tidak akurat. Ada pengendara yang kena denda padahal bukan mereka yang melanggar, karena pelat nomor kendaraan mereka ditiru orang lain. AI tidak bisa membedakan wajah atau warna kendaraan dengan tepat dalam beberapa kasus.

Di Mana Perlindungan Hukum?

Hingga kini, Indonesia belum memiliki regulasi yang kuat terkait pelaporan insiden AI. Tidak ada mekanisme khusus yang memungkinkan korban melaporkan dampak buruk dari teknologi ini. Padahal, negara lain seperti negara-negara di Eropa sudah mulai menetapkan etika dan batasan penggunaan AI untuk melindungi masyarakat.

AI Butuh Etika, Bukan Hanya Kecanggihan

Teknologi akan terus berkembang, tetapi masyarakat juga perlu dilindungi. Pemerintah, pengembang teknologi, dan masyarakat umum harus bersama-sama memastikan bahwa AI digunakan secara aman, etis, dan manusiawi.

💬 Apa Tanggapanmu?

Apakah kamu pernah merasa dirugikan oleh sistem digital atau teknologi AI? Atau justru merasa terbantu? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar dan jadilah bagian dari masyarakat digital yang lebih bijak!

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 Klik Kabar. Designed by OddThemes